Para pemimpin industri menyerukan regulasi produk kratom

JEFFERSON CITY, MO (KFVS) — Lebih dari 1,7 juta orang Amerika akan menggunakan kratom tumbuhan pada tahun 2021, menurut sebuah survei, namun banyak yang kini khawatir dengan penggunaan obat tersebut dan ketersediaannya yang luas.
American Kratom Association baru-baru ini mengeluarkan nasihat konsumen bagi perusahaan yang tidak mematuhi standarnya.
Berikut ini adalah laporan bahwa seorang wanita di Florida meninggal setelah mengonsumsi produk yang tidak memenuhi standar asosiasi.
Kratom merupakan ekstrak tanaman Mitraphyllum dari Asia Tenggara, kerabat dekat tanaman kopi.
Pada dosis yang lebih tinggi, obat tersebut dapat bertindak seperti obat, mengaktifkan reseptor yang sama seperti opioid, kata dokter. Faktanya, salah satu kegunaan umum obat ini adalah untuk mengurangi penghentian opioid.
Terdapat risiko efek samping termasuk hepatotoksisitas, kejang, gagal napas, dan gangguan penggunaan narkoba.
“Kegagalan FDA saat ini adalah penolakan mereka untuk mengatur kratom. Itu masalahnya,” kata Mac Haddow, AKA Public Policy Fellow. “Kratom adalah produk yang aman bila digunakan secara bertanggung jawab, diproduksi dengan benar dan diberi label yang tepat. Masyarakat perlu tahu persis bagaimana memformulasikan suatu produk agar dapat mewujudkan manfaat yang diberikannya.”
Legislator Missouri memperkenalkan rancangan undang-undang untuk mengatur kratom di seluruh negara bagian, namun rancangan undang-undang tersebut tidak melalui proses legislatif tepat waktu.
Majelis Umum secara efektif mengesahkan peraturan mengenai pemotongan tersebut pada tahun 2022, tetapi Gubernur Mike Parson memvetonya. Pemimpin Partai Republik itu menjelaskan bahwa versi undang-undang ini mendefinisikan kratom sebagai makanan, yang melanggar hukum federal.
Enam negara bagian telah melarang kratom sepenuhnya, termasuk Alabama, Arkansas, Indiana, Rhode Island, Vermont, dan Wisconsin.


Waktu posting: 21 Agustus-2023